Sulawesi Tenggara

Polemik Beras Ruksamin, KIPP Sultra Dukung Rencana Bawaslu Lakukan Penelusuran

×

Polemik Beras Ruksamin, KIPP Sultra Dukung Rencana Bawaslu Lakukan Penelusuran

Sebarkan artikel ini
Ketua Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Sultra, Nasir
Ketua Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Sultra, Nasir. Foto : Ist

KENDARI, Portal.id – Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Sultra mendukung rencana Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sultra menelusuri asal usul beras bergambar calon Gubernur Sultra, Ruksamin.

Ketua KIPP Sultra, Nasir menuturkan langkah tersebut perlu dilakukan segera agar masyarakat bisa mendapatkan kejelasan terkait 1 truk beras yang disalurkan Ruksamin di Muna itu.

Menurutnya, polemik soal beras yang muncul pasca menyebarnya video dengan narasi soal ‘bantuan beras Pemda Konut dikirim ke Muna’ sejak sepekan lalu itu telah bergulir liar di publik.

“Saat ini diskusinya kalau saya amati itu cukup liar dan tidak berkesudahan, bahkan dikaitkan dengan bencana dan lain-lain, saya itu itu sudah terlalu melebar, jadi kita dukung Bawaslu melakukan penelusuran,” terang Nasir, saat dikonfirmasi via selulernya, Senin 27 Mei 2024.

Ia juga menjelaskan, di momen politik saat ini memang semua hal bisa dipolitisasi dan dibahas dari sudut pandang politik oleh masyarakat, namun sebaiknya hal itu tidak menimbulkan kegaduhan.

Pada kondisi tersebut, kata Nasir, disinilah peran Bawaslu diperlukan untuk membuat polemik ini menjadi terang benderang, khususnya terkait ada dan tidaknya unsur pelanggaran.

Nasir juga menilai, polemik soal beras ini juga bisa menjadi pembelajaran bagi calon-calon kepala daerah yang hendak bertarung di Pilkada 2024, agar lebih cerdas dalam bekerja.

“Kami sendiri tentu positif thinking dalam menilai hal ini ya, polemik ini baik juga untuk pembelajaran bagi calon-calon lainnya, agar lebih cerdasa dan berhati-hati agar tidak menimbulkan kegaduhan,” ujarnya.

Dirinya juga menuturkan, dengan segala kemampuan finansialnya, tentu memberikan bantuan beras bagi masyarakat sah-sah saja, demi mendongkrak citra untuk tujuan politik.

Namun, lanjutnya, pastikan hal tersebut tidak melanggar ketentuan yang ada, juga untuk menjaga kondusifitas menjelelang Pemilu, dan tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

“Saya kira kalau beras di dibeli dari dana pribadi tidak masalah, tapi saya kira sebaiknya tunggu hasil penelurusan Bawaslu Sultra seperti apa hasilnya,” pungkas Nasir.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan ikuti WhatsApp channel portal.id