Konawe, Portal.id — Produksi padi di Desa Lalousu, Kecamatan Wonggeduku, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) alam penurunan. Hal itu disebabkan saluran irigasi yang tidak berfungsi secara maksimal.
Kepala Desa (Kades) Lalousu, Solihin menyampaikan, buruknya saluran irigasi itu disebabkan adanya pembenahan saluran air induk oleh Balai Wilayah Sungai (BWS), terkhusus untuk wilayah Kecamatan Wonggeduku yang terdampak langsung.
Jelas dia, pada panen terakhir Maret 2023 lalu, hasilnya hanya 40 karung gabah kering giling per hektarnya. Jumlah itu setara dengan 3,5 ton.
“Bahkan ada yang dapat hanya lima sampai sepuluh karung per hektarnya. Padahal sebelumnya bisa panen di atas 7 ton per hektarnya,” jelas Solihin.
Kendati demikian, dirinya tetap bersyukur, mengingat harga gabah kering cukup baik, yakni harga terendah Rp5 ribu.
“Kalau harga gabah kering alhamdulillah cukup oke,” tandasnya.
Untuk diketahui, Pemkab Konawe melalui Dinas PUPR telah menginformasikan bahwa akan dilakukannya revitalisasi jaringan irigasi oleh Balai Wilayah Sungai.
Kondisi itu akan membuat sejumlah area persawahan berhenti teraliri air. Namun, kondisi ini dikatakan akan membaik pada Juli atau Agustus 2023 mendatang, sehingga petani bisa bersawah secara serentak.
Laporan: Ferito Julyadi