Kolaka, Portal.id – Proyek pembangunan smelter PT Vale Indonesia Tbk bekerja sama dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co., Ltd (Huayou) yang berlokasi di Blok Pomalaa Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara (Sultra) akhirnya resmi dimulai, yang ditandai dengan ground breaking, Minggu (27/11).
Dalam kegiatan tersebut dihadiri langsung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan, Anggota Komisi VII DPR RI Rusda Mahmud, Gubernur Sultra Ali Mazi, Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Dr. Totok Imam Santoso, Bupati Kolaka, Ahmad Safei, Ir. Ridwan Djamaluddin (Direktur Jendral Mineral dan Batubara), CEO Vale S.A., Mr. Eduardo Bartolomeo, CEO PT Vale Indonesia Febriany Eddy serta jajaran direksi dan komisaris PT Vale Indonesia, Chairman Huayou Zhejiang Cobalt, Chairman Chen dan jajaran, Anggota DPRD Sultra, ketua DPRD Kolaka dan anggota dan Raja Mekongga.
Dalam sambutannya, CEO PT Vale Indonesia Febriany Eddy mengucapkan rasa terima kasih kepada jajaran pemerintah baik pusat maupun daerah serta masyarakat Kabupaten Kolaka yang telah mendukung kelanjutan pembangunan smelter di Blok Pomalaa.
“Hari ini, (Minggu-red) menjadi hari yang bersejarah karena kita akan memulai suatu proses transformasi energi. PT Vale telah berkomitmen kuat berkontribusi dalam proses transisi energi di Indonesia untuk mencapai net zero, dimana salah satunya untuk menghasilkan produk nikel berkualitas,”ungkapnya.
Lanjutnya, Pabrik nikel milik PT Vale Indonesia ini nantinya diperkirakan dapat berproduksi dengan kapasitas 120.000 ton nikel per tahun dalam bentuk MHP (Mixed Hydroxide Precipitate).
Katanya, nilai investasi PT Vale kerja sama dengan Huayou Zhejiang di Blok Pomalaa ini tak main-main, dengan menggelontorkan anggaran sebesar 67,5 triliun rupiah, pabrik smelter rendah karbon emisi ini siap dibangun dan ditargetkan pada 2025 siap untuk dioperasikan.
“Kehadiran Blok Pomalaa ini tentunya menjadi bukti komitmen kami PT Vale dalam berkontribusi masa depan ekosistem elektrifikasi di Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Sultra Ali Mazi dalam sambutannya mengatakan, Sultra memiliki sumber daya alam (SDA) yang sangat melimpah, sehingga Sultra salah satu penghasil nikel di Indonesia, dan akan berkontribusi besar apabila dikelola dengan baik.
Lanjutnya, Kabupaten Kolaka merupakan salah satu daerah di Sultra yang memiliki tambang nikel yang besar baik dalam luas maupun cadangan nikel.
“Jadi, PT Vale jangan ragu dengan potensi nikel yang ada di sini, karena jumlahnya sangat besar, jutaan ton yang ada di Sultra,”ungkapnya orang nomor satu di Sultra itu.
Sebelum dilakukan ground breaking, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (RI), Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan dalam sambutannya mengucapkan, dirinya sangat senang menyaksikan ground breaking proyek HPAL ini, yang saat ini adalah HPAL terbesar di dunia.
Hal ini, katanya, menunjukkan komitmen dan dukungan yang kuat terhadap hilirisasi nikel yang digalakkan pemerintah Indonesia dalam beberapa tahun terakhir .
Ia juga apresiasi bahwa proyek ini merupakan kerjasama antara dua perusahaan global yang telah berinvestasi di Indonesia sebelumnya.
Lanjutnya, kombinasi antara kepemimpinan global Vale dalam pertambangan berkelanjutan dan pengetahuan teknis berkelanjutan Huayou, diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam mata rantai nilai energi hijau, untuk memasok pasar Indonesia dan dunia dengan material berkualitas tinggi dan berkelanjutan.
“Kita harus terus menjaga lingkungan dalam operasi, melalui praktik pertambangan yang baik dan konservasi. Kita harus mencoba menggunakan energi terbarukan sebanyak mungkin, untuk menurunkan emisi karbon. Kita harus menangani sampah secara bertanggung jawab, melalui pengomposan, daur ulang dan menggunakan massa sebagai RDF. Kita harus mengembangkan masyarakat di sekitar proyek. Proyek skala ini akan membutuhkan bakat dan keahlian yang berkelanjutan dan kami meminta Vale dan Huayou untuk aktif dalam mengembangkan sumber daya manusia,”tarangnya.
Proyek ini, tambah dia, harus membangun fasilitas pendidikan-sekolah yang baik, dan fasilitas kesehatan yang baik untuk masyarakat dan untuk keluarga pekerja.
Poin Terakhir namun tidak kalah pentingnya, jangan lupakan perkembangan ekonomi masyarakat sekitar.
“Kami berharap proyek ini dapat mendukung usaha kecil dan menengah lokal, sehingga kita dapat tumbuh bersama. Saya baru saja kembali dari situs Vale di Sorowako dan saya sangat terkesan dengan apa yang saya lihat. Oleh karena itu, saya tahu bahwa permintaan di atas selaras dan dalam kemampuan pemilik proyek ini, Vale dan Huayou. Izinkan saya mengucapkan selamat sekali lagi atas
Ground Breaking, dan saya harap proyek ini dapat beroperasi tepat waktu dan tepat sasaran,”harapnya.