Bisnis

Sistem Refferral Bisa Merugikan Komunitas AirDrop, Ini Alasannya!

×

Sistem Refferral Bisa Merugikan Komunitas AirDrop, Ini Alasannya!

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi
Ilustrasi

Portal.id, Kendari – Dalam beberapa tahun terakhir, airdrop berbasis sistem referensi (referral) telah menjadi salah satu cara yang populer bagi proyek kripto untuk menarik perhatian dan memperluas komunitas. Namun, meskipun terlihat menguntungkan bagi para peserta dan proyek itu sendiri, penggunaan sistem ini justru dapat berdampak buruk bagi keberlangsungan proyek dan komunitas kripto secara keseluruhan.

Motivasi yang Tidak Sehat Salah satu masalah utama dari airdrop berbasis referensi adalah bahwa sistem ini lebih menekankan pada kuantitas daripada kualitas. Alih-alih menarik pengguna yang benar-benar tertarik pada proyek, sistem ini cenderung memicu partisipasi tanpa komitmen. Banyak peserta hanya bergabung untuk mendapatkan token gratis, tanpa benar-benar memahami atau peduli dengan tujuan jangka panjang proyek.

Peningkatan Akun Palsu Bahkan lebih buruk, sistem ini sering disalahgunakan oleh pengguna yang membuat akun palsu atau menggunakan bot untuk mendapatkan token gratis dalam jumlah besar. Ini merusak integritas proyek dan menciptakan komunitas yang tidak aktif atau bahkan tidak nyata, membuat proyek tampak lebih besar daripada kenyataannya.

Dumping Token Selain itu, setelah token airdrop diterima, banyak pengguna cenderung segera menjualnya di pasar. Fenomena ini, yang dikenal sebagai “dumping”, menimbulkan tekanan jual yang besar dan menyebabkan penurunan harga token. Hal ini sering kali membuat token kehilangan nilai di pasar terbuka, merusak prospek jangka panjang proyek, dan mengurangi kepercayaan investor.

Tidak Menciptakan Pengguna Setia Sebagian besar peserta airdrop berbasis referensi tidak benar-benar menjadi pengguna setia dari platform yang diluncurkan. Mereka hanya berpartisipasi untuk keuntungan jangka pendek dan jarang menggunakan atau mendukung layanan yang disediakan oleh proyek. Ini menghasilkan komunitas yang pasif, yang berakibat buruk bagi perkembangan ekosistem jangka panjang.

Kehilangan Kredibilitas Proyek Lebih lanjut, proyek yang terlalu bergantung pada skema airdrop berbasis referensi sering kali dianggap tidak profesional. Investor dan komunitas kripto yang serius bisa melihat proyek tersebut sebagai upaya “pump-and-dump”, di mana tujuan utamanya adalah menciptakan hype sementara tanpa menawarkan nilai nyata. Hal ini mengakibatkan hilangnya kredibilitas dan kesulitan menarik minat dari pengguna yang lebih serius.

Penipuan dan Eksploitasi Selain itu, skema ini sering kali membuka celah bagi penipuan. Penipu menggunakan cara-cara ilegal seperti akun palsu atau phishing untuk mengeksploitasi sistem dan meraih keuntungan. Situasi ini menciptakan risiko keamanan bagi komunitas, yang akhirnya merusak reputasi proyek itu sendiri.

Menguras Sumber Daya Proyek Airdrop berbasis referensi juga dianggap tidak efektif dalam mendistribusikan token. Alih-alih memberikan token kepada pengguna yang benar-benar terlibat, sistem ini justru menghabiskan sumber daya proyek dengan cara yang kurang bermanfaat. Token yang dibagikan secara massal kehilangan nilainya dan tidak membantu proyek dalam jangka panjang.

Kesimpulan Airdrop berbasis sistem referensi memang dapat mendatangkan lonjakan peserta dalam waktu singkat, namun efeknya sering kali berbahaya bagi ekosistem kripto. Penurunan nilai token, komunitas yang tidak aktif, dan meningkatnya risiko penipuan hanyalah sebagian dari dampak negatif yang bisa muncul. Untuk itu, proyek kripto perlu mempertimbangkan metode yang lebih berkelanjutan dalam menarik pengguna, serta fokus pada pengembangan komunitas yang benar-benar mendukung visi jangka panjang mereka.

Rian Kripto Sultra

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan ikuti WhatsApp channel portal.id