Kendari, Portal.id – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara (Sultra), terus berupaya menggnjot pencapaian peserta KB baru atau akseptor baru di daerah itu agar bisa mencapai target yang diamanahkan oleh pemerintah pusat.
Kepala BKKBN Sultra, Asmar, menyebutkan bahwa peserta KB baru di daerah itu pada periode Januari-September 2021 mencapai 43.113 akseptor.
“Jumlah tersebut sudah mencapai 61,57 persen dari target peserta HB baru selama 2021 yakni 70.026 akseptor,” kata Asmar, di Kendari, Selasa.
Menurut dia, alat kontrasepsi Keluarga Berencana, suntik KB masih menjadi yang paling populer digunakan oleh pasangan suami istri di daerah itu untuk menghindari kehamilan.
“Dari 43.113 peserta KB baru selama 2021, ada 18.183 akseptor yang menggunakan metode suntik KB,” kata Asmar.
Selain metode KB suntik kata Asmar, pasangan suami istri atau pasutri di Sultra juga banyak yang memilih metode KB Pil sebanyak 15.614 orang selama periode Januari sampai September 2021.
Selanjutnya, metode KB implant sebanyak 7.202 orang, yang menggunakan KB IUD sebanyak 895 orang, gunakan metode kondom 849 orang, metode MOP 11 orang, MOW sebanyak 359 orang.
Menurut Asmar, salah satu yang menjadi alasan pasutri banyak yang meminati metode suntik karena murah dan mudah digunakan dibandingkan kontrasepsi lain.
“Apalagi pasangan tinggal pilih mau yang satu bulan atau tiga bulan. Kalau pil KB harus dikonsumsi setiap hari,” kata Asmar.
Meski begitu lanjut Asmar, ia tepat melihat setiap pasangan khusunya yang baru menggunakan alat kontrasepsi KB untuk selalu baik dengan penyuluh KB, bidan, muapun dokter sebelum memilih alat kontrasepsi.
Karena setiap kontrasepsi memiliki keuntungan, kekurangan dan efek samping. Sehingga kita selalu menggunakan bidan atau dokter,”
Asmar juga optimis dengan kerja keras semua pihak, maka peserta KB baru terkait dapat mencapai 100 persen hingga akhir Tahun 2021.
