Konawe Utara, Portal.id – Bupati Konawe Utara (Konut), Ruksamin akhirnya angkat bicara terkait longsor yang menerjang Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Atap, yang diakibatkan aktivitas penambangan PT Bumi Nikel Nusantara (BNN).
Diketahui pula, tidak hanya sekolah yang terkena dampak dari aktivitas penambangan PT BNN. Dari hasil peninjauan lokasi yang dilakukan langsung oleh Wakil Ketua DPRD Konut, Made Tarubuana pada Selasa (14/3/2023).bahwa longsoran lumpur tersebut telah mencemari air bersih di Desa Puusuli.
Saat dikonfirmasi secara langsung oleh awak media, Ruksamin menyampaikan bahwa pihaknya telah menghentikan sementara aktivitas PT BNN. Bukan tanpa alasan, aktivitas perusahaan tambang yang berlokasi di Desa Puusuli, Kecamatan Andowia itu dinilai tidak memperhatikan lingkungan di sekitarnya.
“Kami sudah hentikan, tidak boleh lagi ada kegiatannya,” ujar Ruksamin, Rabu (15/3).
Pihaknya juga telah memperingatkan PT BNN untuk selalu memperhatikan lingkungan dalam Izin Usaha Pertambangan (IUP) ketika melakukan kegiatan penambangan.
“Suda berkali kali kami ingatkan, untuk dia perhatikan masalah lingkungan,” sambungnya.
Dia mengungkapkan, pemberhentian sementara aktivitas penambangan PT BNN dilandasi oleh pelanggaran aspek lingkungan. Meski tidak memiliki kewenangan dalam menarik izin usaha milik PT BNN, Ruksamin menegaskan akan bersurat ke pusat guna memberikan efek jerah pihak perusahaan.
“Ada kewenangan kabupaten/kota, khususnya di UKL, paling tidak di pengelolaannya. Kami akan mengusulkan ke pusat untuk segera mencabut izin lingkungannya,” tegasnya.
Sebelumnya, beredar sebuah video berdurasi 2 menit 51 detik yang memperlihatkan SMPN 1 Atap Kabupaten Konawe Utara diterjang tanah longsor, yang diduga karena dampak aktivitas penambangan yang dilakukan oleh PT BNN.
Dalam video tersebut terlihat halaman sekolah hingga ruang kelas terendam lumpur tebal berwarna merah kecoklatan. Akibatnya, aktivitas belajar mengajar di SMPN 1 Atap diberhentikan.
Laporan: Ferito Julyadi