PeristiwaSerba-serbi

Bulan Zulkaidah dan Keistimewaannya, Jaminan Pahala Berlipat Hingga Larangan Berbuat Aniaya

×

Bulan Zulkaidah dan Keistimewaannya, Jaminan Pahala Berlipat Hingga Larangan Berbuat Aniaya

Sebarkan artikel ini

Bulan Zulkaidah adalah bulan kesebelas dalam penanggalan sistem penanggalan Islam atau hijriah. Di banyak riwayat, bulan ini termasuk bulan yang dimuliakan Allah SWT.

Allah berfirman, “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At-Taubah: 36).

Atas ayat tersebut, Rasulullah SAW dalam salah satu hadisnya menjelaskan empat bulan yang dimaksud Allah SWT dalam ayat tersebut.

“Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Zulkaidah, Zulhijah dan Muharam. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Syakban.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Sementara itu, sebagai bulan yang dimuliakan, ada banyak keistimewaan yang disiapkan Allah SWT, kaitannya dengan pelaksanaan ibadah jika dilakukan di Bulan Zulkaidah, yaitu:

  1. Pahala amal saleh akan dilipatgandakan Allah

Dalam tafsirnya, Imam At-Thabari menerangkan bahwa yang dimaksud dengan bulan haram berarti bulan suci yang diagungkan kehormatannya.

Pada bulan Zulkaidah, pahala amal saleh akan dilipatgandakan begitu pula sebaliknya, dosa dari amal buruk juga akan berlipat ganda.

  1. Termasuk bulan-bulan haji

Allah berfirman, “(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklum.” (QS. Al-Baqarah: 197).

Menurut Ibnu Katsir, yang dimaksud dengan bulan yang dimaklum adalah bulan yang tidak sah ihram untuk menunaikan ibadah haji kecuali pada bulan-bulan ini. Bulan yang dimaklum sendiri di antaranya Zulkaidah, Zulhijah, Muharam dan Rajab.

Sementara Ibnu Rajab dalam kitab “Lathaiful Ma’arif” mengatakan bahwa Rasulullah saw melaksanakan ibadah umrah sebanyak empat kali dalam bulan-bulan haji termasuk bulan Zulkaidah.

Sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu mengatakan, bahwa Rasulullah saw melakukan umrah 4 kali, semuanya di bulan Zulkaidah, kecuali umrah yang mengiringi hajinya.

Umrah dari Hudaibiyah atau di tahun perjanjian Hudaibiyah di bulan Zulkaidah, umrah di tahun berikutnya di bulan Zulkaidah, umrah dari Ji’ranah di mana beliau membagi ghanimah Hunain di bulan Zulkaidah, dan umrah ketika beliau haji. (HR. Bukhari 1780 & Muslim 1253).

  1. Bulan yang dilarang berbuat aniaya

Secara bahasa Zulkaidah artinya istirahat dan gencatan senjata. Jadi pada bulan ini kita dilarang melakukan perbuatan aniaya baik kepada diri sendiri maupun orang lain termasuk berperang.

Oleh karena itu alangkah baiknya bulan Zulkaidah diisi dengan kegiatan ibadah seperti membaca Al-Qur’an, puasa atau iktikaf.

  1. Bertemunya Nabi Musa as dengan Allah Swt untuk menerima Taurat

Peristiwa tersebut diabadikan Allah dalam firman-Nya:

“Dan telah Kami janjikan kepada Musa (memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam. Dan berkata Musa kepada saudaranya yaitu Harun: ‘Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, dan perbaikilah, dan janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang membuat kerusakan’.” (QS. Al-A’raf: 142).

Itulah empat keistimewaan bulan Zulkaidah yang termasuk bulan haram dan dimuliakan Allah ‘azza wa jalla.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan ikuti WhatsApp channel portal.id