Portal.id – Insiden pembakaran bendera Kadin dan PDIP dilakukan masa demonstran yang menolak digelarnya Munas Kadin di Kota Kendari karena masih tingginya angka penyebaran pandemi covid-19.
Pembakaran ini terjadi Rabu 30 Juni 2021 siang menjelang detik-detik pembukaan Munas VIII Kadin Indonesia oleh Presiden Joko Widodo di Halaman Masjid Al Alam, di Teluk Kendari.
Panitia Musyawarah Nasional (Munas) VIII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyesalkan adanya insiden pembakaran bendera organisasi tersebut.
Ketua Panitia Lokal Munas VIII Kadin Indonesia, Rahmat Apiti dalam keterangannya mengungkapkan, pihaknya mempersilahkan dilakukan aksi demonstrasi.
“Demo boleh bagian dari dialektika publik tapi jangan main bakar atribut (bendera kadin).Sampaikan aspirasi dengan cara cara yang ningrat kalau terpelajar tentu demonya todak brutal, bakar bendera bagian dari tindakan brutalisme,” tegas Rahmat Apiti.
Menurutnya, sejak pekan sebelumnya pihaknya telah meminta para pihak yang menolak digelarnya Munas agar datang dan bertatap muka di Kantor Kadin Sultra.
“Sudah sejak minggu lalu saya sampaikan pada elemen elemen penolak munas agar datang ke kadin untuk menyampaikan aspirasi. Apalagi ada pesan Ketua Kadin hadapi pendemo dengan humanis dan bila mereka ke Kadin jamu dengan makan siang atau makan malam,” terang pria yang akrab disapa Odet ini.
Merespon masalah ini, kata Rahmat Apiti, pihaknya belum berencana melakukan tindakan untuk memberi pelajaran pada massa yang melakukan demonstrasi.
“Kami tidak akan melalukan tindakan anarkis untuk memberi pelajaran pada adik adik yang demo, teman teman kadin masih bijak merespon mereka,” jelasnya.
Untuk informasi, masa demonstran tidak hanya membakar atribut Kadin seperti bendera, sepanduk dan lainnya, massa juga diketahii merusak sejumlah fasilitas di Kantor Kadin.
Berdasarkan pantauan dilapangan, akibat jadi sasaran aksi anarkis masa, bagian depan Kantor Kadin Sultra nampak porak poranda. Atribut Munas Kadin yang dicabut masa dari jalan raya berserakan dilantai.
Aksi bakar atribut Kadin sendiri diawali aksi unjukrasa di perempatan Jalan M.T. Haryono – La Ode Hadi, Pasar Wuawua, untuk menolak kedatangan Presiden Jokowi.
Massa aksi yang berjumlah ratusan itu awalnya hanya menggelar orasi di tengah jalan dengan membawa spanduk putih bertuliskan tuntutan mereka terhadap Presiden Jokowi.
Mereka juga bergantian melakukan orasi menggunakan megafon sambil membakar ban mobil dan meneriakan penolakan pelaksanaan Munas VIII Kadin di Kendari dengan alasan pandemi COVID-19.
Tak berselang lama, massa aksi kemudian membakar bendera Kadin dan PDIP yang mereka cabut di sepanjang jalan sekitar lokasi demonstrasi.
Polisi turun tangan mengamankan lokasi demonstrasi. Sempat terjadi ketegangan antara polisi dan masa demonstran yang mengakibatkan arus kendaraan macet parah. P-02