Kendari, Portal.id – Pemerintah Kota Kendari, melakukan penataan kawasan di Kelurahan Puday-Kelurahan Lapulu sebagai bentuk komitmen untuk mewujudkan program Kota Tanpa biaya (Kotaku) di ibu kota provinsi Sulawesi tenggara (Sultra) tersebut.
“Penanganan kawasan terpadu di Kota Kendari bukan yang pertama kali dilaksanakan pada hari ini. Ini adalah rangkaian kegiatan dari tahun 2019, hal ini merupakan bukti keseriusan Pemerintah Kota untuk mewujudkan Kota Kendari, Kota Tanpa Kumuh,” kata Wali Kota Kendari, H Sulkarnain Kadir, saat meletakkan batu pertama penataan kawasan segmen IV Kelurahan Puday dan Kelurahan Lapulu, Jumat.
Kegiatan yang bekerja sama dengan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Dirjen Cipta Karya PUPR yang juga didampingi oleh tim Kota Tanpamuh (Kotaku) ini merupakan salah satu bukti keseriusan Pemerintah Kota Kendari menangani kawasan dan mewujudkan Kendari sebagai Kotaku.
Wali kota mengatakan, pada tahun 2019 kawasan yang pertama kali ditangani oleh Pemerintah Kota yaitu penanganan kawasan Kali Mandonga di Korumba, yang saat ini sudah menjadi daya tarik bagi masyarakat dan sudah dirasakan manfaatnya.
Yang kedua adalah kata dia, yaitu saat penanganan kawasan di Bungkutoko-Petooaha pada tahun 2020. Kawasan yang awalnya masyarakat enggan untuk tinggal dan bermukim, saat ini menjadi salah satu tujuan wisata bagi masyarakat Kota Kendari.
Dan hari ini 24 Desember 2021, Kota Kendari kembali mendapatkan bantuan penanganan kawasan Puday-Lapulu. Yang diharapkan dapat selesai pada bulan 6 tahun 2022. Pemerintah berharap, kegiatan ini dapat mewujudkan harapan Kota Tanpa Kumuh secara merata dan mencapai target yaitu 0 persen, ” katanya.
Wali kota juga menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada pemangku kepentingan yang terlibat termasuk para tokoh masyarakat, serta warga sekitar yang terus mendukung program ini.
Ia juga berharap dapat mewujudkan kampung warna warni di segmen Puday-Lapulu, seperti yang telah dilaksanakan sebelumnya di segmen Bungkutoko-Petooaha.
“Diharapkan segmen Puday-Lapulu bisa menjadi destinasi baru untuk masyarakat kota Kendari. Dan dapat membantu meningkatkan ekonomi dan daya saing UMKM masyarakat sekitar,” katanya.
Ia menambahkan, Pemerintah Kota Kendari tidak akan pernah lelah dan berhenti dalam menangani kawasan di Kota Kendari.
“Setelah segmen IV Puday-Lapulu, selanjutnya pemerintah kota akan menargetkan segmen Talia dan segmen Poasia untuk ditangani. Hal ini menjadi bukti keseriusan Pemerintah Kota Kendari untuk mewujudkan Kendari Kota Tanpa Kumuh secara merata,” pungkansya.
Sementara itu, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Dirjen Cipta Karya PUPR yang diwakili Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (Satker BPPW) Sulawesi Tenggara Ir. Heber Pandin, ST, MT mengatakan, BPPW menyarankan untuk pertimbangan penanganan kawasan di Indonesia.
Hal ini sesuai dengan sasaran pokok RPJPN 2005-2025 yaitu terwujudnya pembangunan yang merata dan berkeadilan yang ditandai dengan terpenuhinya hunian beserta prasarana dan sarananya untuk mewujudkan Kota Tanpa Kumuh
Salah satu penting dalam mewujudkan kawasan kota tanpa peran dari pemerintah kota sebagai nahkoda di dalam menjalankan program tersebut.
Pihak balai mengapresiasi kinerja pemerintah Kota Kendari atas penanganan kawasan di Kota Kendari, salah satu yang telah terwujud yaitu kawasan Bungkutoko-Petooaha.
“Pada tahun 2021 Kota Kendari mendapatkan investasi skala kawasan untuk segmen IV Puday-Lapulu sebesar Rp 49 miliar,” katanya.
Pihak BPPW berharap dengan dibangunnya infrastruktur pada segmen IV ini, Kota Kendari menjadi Kota Tanpa Kumuh, serta dapat memelihara dan menjaga infrastruktur yang telah dibangun nantinya dengan baik.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua DPRD Forkopimda, Asisten II, Kepala OPD Kota Kendari, camat, lurah, Tim Kotaku, dan masyarakat sekitar.