Kendari, Portal.id — Sebanyak 2 camat dan 34 lurah di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) dinonaktifkan sementara.
Penonaktifan sementara itu disebabkan para camat dan lurah yang tersebut absen saat upacara penurunan bendera saat HUT ke-78 Republik Indonesia, pada Kamis (17/8/2023) lalu.
Perihal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) dan BKPSDM melaksanakan penguatan wawasan kebangsaan kepada para camat dan lurah ternonaktif, Jumat (25/8).
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Samaturu Kantor Balai Kota ini dibuka langsung oleh Sekda Kota Kendari, Ridwansyah Taridala dengan menghadirkan sejumlah narasumber diantaranya Musadar Mappasomba (mantan Wakil Wali Kota periode 2007—2012), dan Letkol Inf Samuel Eduard Rampi Loilewen (Kepala Staf Kodim 1417/Kendari).
Dalam sambutannya, Ridwansyah Taridala menuturkan, pembinaan karakter dan wawasan kebangsaan sangat penting untuk memupuk jiwa nasionalisme dalam diri.
“Ada yang sifatnya remeh temeh bisa mempengaruhi kinerja personal bahkan organisasi kita. Untuk itu, perlu ini dijadikan bahan renungan. Kita sebagai anak bangsa harus paham dan sadar akan nilai-nilai ideologi yang ditinggalkan leluhur kita,” tutur Ridwanyah melalui keterangan resminya, Sabtu (26/8).
Sementara itu, Letkol Inf Samuel Eduard Rampi Loilewen menerangkan, pembinaan wawasan kebangsaan dimaksudkan untuk mengubah pola pikir skeptis dan memberikan gambaran tentang dasar kebangsaan.
Menurutnya, wawasan kebangsaan merupakan perwujudan cinta tanah air. Selain itu, dirinya menyebut bahwa dasar untuk mewujudkan semangat nasionalisme salah satunya bersumber dari lingkungan keluarga.
“Jiwa dan semangat patriotisme dapat ditanamkan dan dimulai dari lingkungan keluarga. Salah satunya dengan berbuat baik di lingkungan kita,” ujar Letkol Inf Samuel.
Laporan: Ferito Julyadi